Dalam pidatonya pada sidang tahunan Majelis Umum PBB hari Rabu (30/9), Mahmoud Abbas mengatakan bahwa Palestina berhak mendapat keanggotaan penuh dalam badan dunia itu sebagai sebuah negara.
Tuntutan itu disampaikan Abbas menjelang upacara menaikkan bendera Palestina untuk pertama kalinya di PBB bersama bendera dari ke-193 negara anggota.
Para analis meragukan desakan Abbas akan segera ditanggapi karena proses perdamaian Palestina-Israel saat ini bukan prioritas PBB.
Dilema besar yang dihadapi Abbas saat ini adalah bagaimana membuat status Otorita Palestina kembali relevan sementara isu yang membara di Timur Tengah saat ini adalah Suriah, Irak, arus pengungsi dan militan ISIS, kata analis Josef Olmert pada Universitas South Carolina.
Abbas sebelumnya mengatakan pidatonya akan terpusat pada kesepakatan Oslo tahun 1993 dan apa yang disebutnya berbagai pelanggaran perjanjian oleh Israel, termasuk membangun permukiman dan menghancurkan bangunan-bangunan Palestina. [th / ds]