SERAMBINEWS.COM, Takengon - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah antisipasi dampak rusuh di
Tolikara Papua melalui pertemuan Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB).
"Menyikapi insiden di Papua, peristiwa tersebut tidak kita inginkan terjadi di Aceh Tengah maupun Indonesia umumnya," ungkap Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM, Kamis (2/7/2015) menanggapi insiden
Tolikara , Papua.
Kabid Humas Setda Kabupaten Aceh Tengah, Mustafa Kamal dalam siaran pers yang dikirim ke serambinews.com mengatakan , p ertemuan yang dilaksanakan Rabu kemarin di ruang kerja Bupati Aceh Tengah juga dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta 17 elemen anggota Forum.
Menurut Nasaruddin FKUB dinilai efektif untuk mengantisipasi potensi munculnya keributan atau suasana yang tidak nyaman khususnya antar ummat beragama
"Setiap tokoh agama menjadi unsur FKUB yang diharapkan mampu meredam potensi gejolak, sekaligus juga FKUB menjadi saluran aspirasi bagi setiap pemeluk agama agar dapat beribadah dengan nyaman sesuai dengan keyakinan masing masing," kata Nasaruddin.
Sementara itu, Polres Aceh Tengah merespons cepat untuk antisipasi dampak rusuh Papua khususnya di wilayah tersebut.
Polres Aceh Tengah menurut Kapolres AKBP. Dodi Rahmawan, Sik telah mengambil langkah-langkah mulai dari Polsek untuk identifikasi wilayah masing-masing, kemudian melakukan pendekatan ke tokoh-tokoh masyarakat serta tokoh agama untuk meyakinkan agar suasana tetap terkendali
"Kita sudah sambangi tokoh agama, Pendeta, dan Tomas, agar mengontrol pelaksanaan ibadah di lingkungan masing-masing serta memberikan pengertian kepada masing-masing pemeluk agama untuk tetap menahan diri menyikapi situasi yang berkembang," demikian Dodi.